The Young Guardian of Constitution

Posted by Amhy Senin, 16 Desember 2013 0 comments
Catatan Asrianto Sultan May 24, 2011 at 12:02am
Keluarga Besar MCC Konstitusi
Di akhir karir sebagai seorang mahasiswa, mengambil keputusan selain untuk segera menyelesaikan skripsi dan mengejar wisuda terdekat bisa jadi berbuah mimpi buruk di siang bolong dengan segala konsekuensi-konsekuensi penyesalan yang menyertainya. Nanti tidak fokus buat penelitiannya, bisa jadi skripsinya terbengkalai, nanti tidak dapat wisuda bulan *tiiit*, nanti waktunya dibuang-buang, nanti dibilang ketuaan untuk ikut lomba-lomba demikian, dan pengandaian sejejeran nanti-nanti lainnya.

Ternyata, hal tersebut tidak berlaku pada keputusan untuk ikut serta menjadi bagian dari keluarga besar MCC Konstitusi. Konsekuensi dan akibat dari keputusan ini, jujur saja telah ditimbang sedemikian rupa, direnungkan dalam-dalam, dan dikonsulkan ke sana ke sini, tapi hasilnya adalah tetap ikut menjadi salah seorang yang beruntung itu. Kenapa bisa dikatakan menjadi salah seorang yang beruntung, tiga jawaban utamanya adalah (1) beruntung karena bertemu dan mengenal orang-orang unik dengan berbagai warna yang dibawanya, (2) beruntung karena dapat menjadi bagian dari cerita-cerita menarik yang telah ditorehkan di dalamnya, dan (3) beruntung karena bersama-sama mereka dapat mengukir prestasi yang bisa dikatakan hebat pada zamannya.

Note yang sedang teman-teman baca ini adalah note pertama dari tiga rencana note yang akan dituliskan tentang MCC Konstitusi. Tiga note ini nantinya diharapkan dapat mewakili semua hal yang telah terjadi selama MCC Konstitusi berlangsung. Untuk note pertama ini, saya akan fokuskan pada pendeskripsian orang-orang unik MCC Konstitusi beserta warna-warna yang dibawanya ke dalam tim, yang tentu saja apa-apa yang dituliskan di sini hanyalah sebuah penilaian subjektif semata, yang apabila ada yang tak berkenan mohon diberitahukan dan mohon dimaafkan. Saya menyebut mereka sebagai THE YOUNG GUARDIAN OF CONSTITUTION *keren toh?*, siapa-siapa sajakah mereka? Bagaimana kepribadian mempengaruhi attitude mereka? hal unik apa yang mereka miliki? hal mencolok apa yang membuat kita mengingat mereka? Dan sebagainya. Berikut di bawah ini saya jelaskan dan paparkan sedemikian rupa.

DZIQRA MAULIANA
Idealisme dan kerja keras pantang menyerah yang ditunjukkan oleh teman-teman anggota tim selama MCC Konstitusi ini berlangsung, telah membuahkan hasil sebagaimana yang diharapkan. Gelar juara 1 telah menempel seumur hidup di dada, piala yang dibawah pulang akan tetap kokoh selama-lamanya, tapi sayangnya untuk persoalan uang hadiah, tak cukup seminggu sudah raip setengahnya bahkan semuanya *dibayarkan utang, hahahah*. Berhubungan dengan alasan idealisme itulah, orang pertama yang beruntung untuk dideskripsikan di note ini adalah wanita yang dalam dunia kungfu perfesbukan memiliki nama lengkap Idealisme Generasi Muda, yang nama aslinya adalah Dziqra Mauliana.

Cewek ini mengaku diri dan jelas-jelas dipaksa sebagai cewek keturunan arab Afganishtan, alasannya tidak begitu masuk akal, hanya karena garis wajah agak oval dan hidung yang sedikit mancung. Bila diperhatikan indikator-indikator ciri lainnya, maka menurutku kita tidak usah jauh-jauh sampai ke arab sana: kulit hitam manis, rambuk ikal berombak, mata hitam sayu kesyahdu-syahduhan *mirip penyanyi dangdut tahun ’90 an*, dan tubuh ramping alih-alih ringan. Dapat disimpulkan bahwa cewek ini adalah keturunan yang tidak lebih dari bentangan mulai Pinrang sampai Pangkep: alias Buginese.

Panggilan sehari-harinya adalah Dziqra, yang menurutku dan sampai saat ini masih ku cari-cari jawabannya dan belum ditemukan bahwa pasti ada panggilan lainnya yang lebih familiar dengan dirinya *jujur: tidak mungkin nama sekeren itu, juga adalah panggilannya di rumah, pasti ada panggilan lainnya yang lebih gokil, iya toh. Kira-kira sebagai contoh nama seorang bernama Indo Tuo dipanggil Iin supaya keren, Indo Mella dipanggil Imel, dan lain-lain *Mengerti meki pastinya toh, apa kira-kira itu namanya Dziqra di rumah di’?*. Dziqro juga sering dipelesetkan sedikit dengan nama Dziqro, dengan penekanan pada huruf "O" nya yang kalau diucapkan harus ada nada-nada bergetar di bagian langit-langit rongga mulut. Coba bede eeeee... *paling pas itu kalau Hati yang ucapkan, khas dan bergetar pada “O” nya, hahahahah, ngawur ka*.

Berbicara tentang Nekens (sebuah organisasi tak jelas yang didirikan oleh orang-orang yang tak jelas dengan tujuan yang tak jelas pula), cewek ini adalah radikal ekstremisnya. Tak tanggung-tanggung, berbagai cara dihalalkan hanya untuk membuat seorang demi seorang anggota tim bersedia dengan sukarela menjadi anggota Nekens (disuap es kelapa muda saja, mau mi jadi anggota, de ga ga). Bahkan suatu ketika, karena onar Nekens ini, pernah terjadi saling klaim tempat dan barang yang tak masuk akal, sungguh perkumpulan orang-orang aneh (hanya sekedar info, kerelaan dan kesediaan yang telah kami tunjukkan untuk menjadi anggota Nekens hanyalah di mulut saja dan hanya untuk menipu lawan). Menanggapi hal tersebut, dibuatlah secara diam-diam organisasi Anti Nekens bernama Kekens. Kekens digalakkan melalui gerakan bawah tanah intensif yang dikomandoi secara penuh oleh Muhammad Fahmi Zaimir *sang idola*. Tak perlu menunggu waktu lama untuk melihat keberhasilan demi keberhasilan yang telah dicapai Kekens: retaknya hubungan dan komunikasi antar anggota Nekens, perseteruan hebat antara Dziqra dan Hati yang berujung pada penguduran diri Hati dari Nekens, belum diterimanya judul Ketua Dewan Pertimbangan Nekens *hahahah, tidak ada maksud ini bro, semoga cepat masuk judulnya* karena diam-diam Bu *tiiit* dan Prof *tiiit* setuju dengan pendirian Kekens, sehingga segala gerakan dan kepetingan Nekens dan anggota-anggotanya harus diembargo bagaimanapun caranya. Berjayalah Kekens, tumpas habis Nekens dan kroni-kroninya.


*HARAP BERSABAR, NOTE INI MASIH DALAM TAHAP KONSTRUKSI DAN PENULISAN*

0 comments:

Posting Komentar

Pengikut

Teman