Mengenal Potensi Wisata Kabupaten Bulukumba
Senin, 06 Januari 2014
0
comments
Kabupaten Bulukumba merupakan kabupaten yang terletak di ujung
bagian selatan ibu kota Propinsi Sulawesi Selatan, yang terkenal dengan
industri perahu phinisi yang banyak memberikan nilai tambah ekonomi bagi
masyarakat dan Pemerintah Daerah.
Luas wilayah kabupaten Bulukumba 1.154,67 Km2 dengan
jarak tempuh dari Kota Makassar sekitar 153 Km[1]. Tidak
dapat dipungkiri Bulukumba sebagai salah satu kabupaten yang menjadi objek wisata
para wisatawan domestik maupun wisatawan asing. Daerah yang dikenal dengan
motto “Bulukumba Berlayar” ini
memiliki alam yang indah dan sangat prospek untuk agrowisata. Di samping itu, ada wisata budaya dan
wisata religius, serta wisata teknologi. Potensi itu merupakan aset besar dan
akan berkontribusi bagi peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari sektor
pariwisata.
Beberapa Obyek Wisata Andalan Bulukumba
:
Pantai Bira |
Pantai
Bira
Pantai Bira terletak di Kecematan Bonto
Bahari, 42 Km ke arah timur dari Ibu Kota Kabupaten. Tanjung bira terkenal dengan pantai pasir putihnya yang cantik dan menyenangkan. Airnya jernih, baik untuk tempat berenang dan berjemur. Disini kita dapat menikmati matahari terbit dan terbenam dengan cahayanya yang berkilau nenbersit pada hamparan pasir putih sepanjang puluhan kilometer.
Adat Ammatoa |
Kawasan
Adat Ammatowa
Terletak di Desa Tanah Towa Kecamatan
Kajang, berjarak 56 Km dari Ibu Kota Bulukumba. keteguhan masyarakatnya berpegang pada
pesan-pesan leluhurnya yang disebut PASSANGNGA RI KAJANG membuat keaslian
Budaya dan Alamnya tetap bertahan.
Perahu pinisi |
Kawasan
Pembuatan Perahu Pinisi
Terletak di Tanahberu, Bontobahari. 24
Km dari kota Bulukumba. Tanahberu merupakan simbol kabupaten bulukumba sebagai
bumi panrita lopi.
Makam Dato Tiro |
Makam
Dato Tiro
Terletak di kecamatan Bontotiro. Maulana
abdul jawad khatib bungsu adalah nama asli dari dato tiro. Beliau adalah
seorang penyiar agama islam di sulawesi selatan.
Pantai Lemo-Lemo |
Pantai
Lemo-Lemo
Sekitar 7 Km dari Tanahberu terdapat
lokasi pengembangan parawisata. Luas kawasan ini 508 Ha.
Pantai Mandala Ria |
Pantai
Mandala Ria
Terletak di desa Lambanna Ara. Sebut
Mandala Ria karena di tempat inilah Panglima Mandala memesan 24 kapal pendarat
dalam rangka pembebasan Irian Jaya dari kolonial Belanda. Di tempat ini
terdapat Goa Passohara yang di dalamnya terdapat sumber mata air.
Pantai Samboang |
Pantai
Samboang
Terletak di Desa Eka Tiro Kecamatan
Bonto Tiro. Memiliki panorama yang indah dan lekukan bibir pantai yang landai
serta terumbu karang.
Permandian Alam Hila-Hila |
Permandian
Alam Hila-Hila
Tak jauh dari Makam Dato Tiro, terdapat
permandian alam Hila-Hila berupa sungai yang aliran arusnya tidak deras. Airnya
jernih dan udaranya sejuk.
Permandian Alam Bravo |
Permandian
Alam Bravo
Berjarak 34 di sebelah barat bulukumba.
Terdapat di kaki gunung bawa karaeng,
pada ketinggian 715 meter di atas permukaan laut terdapat permandian alam air
terjun.
Permandian Alam Limbua |
Permandian
Alam Limbua
Permandian Alam Limbua terletak di Desa
Hila-Hila Kecamatan Bonto Tiro, 1 Km dari Makam Dato Tiro. Tempatnya yang
dikelilingi pohon rindang dan siulan kicau burung, permandian ini juga menyatu
dengan laut. Tempat ini juga memiliki keunikan yaitu airnya tetap tawar
walaupun bercampur dengan air laut.
Perkebunan Karet |
Perkebunan
Karet
Tempat ini merupakan kawasan objek
wisata Agro yang menyebar di dua tempat yakni pallangisang estate dan
ballombissie estate. Membuka akses ke puncak karang puang di desa barugae
kecamatan bulukumpa sedangkan di palangisang estate anda dapat berkunjung di
pabrik pengolahan karet sekaligus di Bulupadido.[2]
Hanya saja, potensi yang memantik naluri
wisata ini harus bisa dikelola secara maksimal sebab sarana dan prasarana penunjang
menjadi salah satu faktor pendukung peningkatan wisatawan untuk berkunjung.
Pencanangan Bulukumba untuk dijadikan destinasi wisata menumbuhkan harapan
besar bagi masyarakat Bulukumba. Karena akan berimplikasi pada tumbuhnya
industri pariwisata dan penyerapan tenaga kerja.
Oleh Amiruddin
Fakultas Hukum Unhas 10'
0 comments:
Posting Komentar