TIPOLOGI MAHASISWA

Posted by Amhy Selasa, 10 April 2012 0 comments
A. TIPE-TIPE MAHASISWA
● Tipe aktifis:
Aktifitas utama: kuliah dan berorganisasi. Kelebihan mahasiswa aktifis mereka relatif terlatih dalam hal kepemimpinan (leadership), pandai mengorganisir sesuatu (skill managerial), pandai menyusun planning(perencanaan), mempunyai kepekaan sosial, tanggap realitas, dan lebih peduli terhadap sesama. Hal ini disebabkan oleh aktifitas keseharian mereka yang hampir seluruhnya dihadapkan dengan dunia praksis. Tugas-tugas kepengurusan dan kepanitiaan serta beberapa tugas organisasi yang dibebankan membuat mereka terlatih untuk menghadapi berbagai problematika hidup. Intensitas pertemuan mereka dengan orang lain membuat mereka mawas diri dan belajar banyak hal dari berbagai watak manusia yang berbeda-beda sekaligus dapat menipiskan sifat egoisme mereka. Mahasiswa aktifis juga biasanya lebih kaya jaringan/relasi yang membuat mereka banyak mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan. Target utama aktifis adalah kematangan pribadi.
● Tipe akademisi:
Aktifitas utama: concern mengurusi kuliah saja. Kelebihan mahasiswa tipe akademisi adalah mereka menonjol dalam hal perkuliahan. Mereka rajin masuk, bahkan tak pernah terlambat, rajin ke perpus, rajin baca buku, dan tak pernah ketinggalan tugas. Mereka biasanya juga lebih dekat dengan aparatur kampus terutama para dosennya. Namun sisi kekurangannya mereka kurang progresif dan kurang peka terhadap fenomena sosial, kurang peduli terhadap orang lain (individualistis), dan miskin relasi. Target mereka kuliah cepat selesai, predikat cumlaude, dan cepat dapat kerja (nikah deh! Ops! Bukan! Nerusin kuliah sampai ke luar negeri)..
Mahasiswa Ideal
Seringkali antara kedua tipe mahasiswa, aktifis dan akademisi, didudukkan berhadap-hadapan. Seorang aktifis tak mungkin menjadi akademisi. Begitu juga sebaliknya. Padahal idealnya mahasiswa itu harus mempunyai dua karakter sekaligus; aktifis dan akademisi. Keduanya sama-sama penting. Harus aktif kuliah. Juga harus berorganisasi. Mahasiswa tidak berorganisasi ibarat sayur kurang garam. Pintar saja sekarang tidak cukup. Teori saja tidak memadai. Butuh relasi, butuh informasi, butuh interaksi, butuh eksistensi, dan butuh promosi. Semua kelengakapan ini akan diadapat dalam organisasi. Agak aneh jika mahasiswa tidak tahu-menahu dunia organisasi. Kuliah dan berorganisasi ibarat dua sisi mata uang yang tak dapat dipisah-pisahkan. Alangkah idealnya jika mahasiswa dapat menjalankan tiga ajaran IMM: tertib ibadah, tertib kuliah, dan tertib organisasi. Inilah jati diri seorang aktifis sejati. HEBBATT!
● Farian mahasiswa aktifis: Mahasiswa aktifis bisa dibagi lagi menjadi dua: Aliran struktural dan aliran kultural. Aliran struktural adalah para aktifis yang punya orientasi struktur. Dalam berorganisasi mereka punya kecenderungan untuk menduduki pos-pos kepengurusan. Sedang aliran kultural lebih suka mengisi kantong-kantong diskusi, pengayaan wacana, pengembangan intelektual, dan hal-hal yang bersifat idealisme-konseptual. Idealnya? Ya, kedua-duanya gitu!
● Farian mahasiswa akademisi: Mahasiswa akademisi juga masih bisa dibagi dua: Aliran substansialis dan ritualis. Aliran substansialis adalah akademisi yang yang menggeluti aktifitas perkuliahan denganserius sebagaimana disebutkan di atas. Mereka mengerti, memahami, dan menguasai materi perkuliahan. Kecuali itu, mereka juga mempunyai visi misi, dalam arti target ending dari kompetensi keilmuan mereka tidak hanya dunia pragmatis (dunia kerja). Tapi mereka tahu dimana dan bagaiamana harus mengabdikan dan mentransformasikan keilmuan mereka. Sebut saja mereka sebagai akademisi visioner. Sedang akademisi aliran ritualis adalah mereka yang menjalani kuliah sebagai ritual harian saja. Bangun, berangkat kuliah, mengerjakan tugas, ikut UTS (Ujian Tengah Semester) dan UAS (Ujian Akhir Semester), dapat nilai, wisuda, dan cari kerja. Mereka tak punya kecintaan sama sekali dengan konsentrasi kelimuannya. Apalagi punya visi. Mereka mirip anggota DPR masa Orde Baru yang konon kerjanya hanya datang, duduk, dengar. Kuliah hanya sekedar rutinitas untuk melengkapi formlamaran kerja. Mahasiswa tipe inilah yang sebenarnya lebih tepat menyandang gelar “mahasiswa kupu-kupu”;(Kuliah-Pulang – Kuliah-Pulang gitu!)
● Kelompok MK3 (Mahasiswa Kelompok Kongkow-Kongkow). MK3 adalah mahasiswa yang tidak berorganisasi. Celakanya mereka juga tidak rajin masuk kuliah. Hebatnya, mereka juga tak tahu-menahu dengan yang namanya visi misi kuliah. Mereka juga dijamin tak menguasai konsentrasi mata kuliah yang mereka ambil. Kuliah dijalani dengan gaya super enjoy sebagai jaga gengsi dan mengikuti tren belaka. Kampus hanyalah salah satu tempat nongkrong diantara sekian banyak tempat nongkrong mereka yang lain. kegiatan mereka yang paling produktif adalah mencari teman kencan. Ampun! Kalau lo mau, sebut saja mereka: MAHASISWA TRALALA TAK BERGUNA!

B. ALASAN DAN MANFAAT BERORGANISASI
● Mengapa berorganisasi?
◘ Organisasi adalah pasword persaudaraan.
◘ Organisasi aktualisasi diri.
◘ Organisasi membuatmu cerdas
◘ Organisasi membuatmu komunikatif
◘ Untuk mencapai tujuan yang lebih besar.
● Apa manfaat berorganisasi?
◘ Menumbuhkan kedewasaan.
◘ Menempa sikap kepemimpinan.
◘ Melatih tanggungjawab.
◘ Melatih mentransformasikan ide.
◘ Melatih untuk menggerakkan masa.
◘ Melatih untuk berkomunikasi dan mengemas gagasan.
◘ Melatih kreatifitas dan kepekaan sosial.
◘ Melatih untuk menipiskan egoisme.
◘ Melatih menghadapi tantangan dan problematika.
◘ Melatih bekerja sama.
◘ Melatih bekerja dengan sistem.
◘ Melatih keberanian/mental berekspresi.
C. ANALOGI ORGANISASI
● Organisasi seperti dirimu sendiri: Maksudnya? Sebagai manusia, kamu pasti punya unsur-unsur: identitas (AD/ART), punya cita-cita dan tujuan hidup (Visi Misi), punya strategi bagaimana meraih cita-cita itu (Strategi Organisasi), butuh berkenalan dengan orang lain (Membangun relasi), punya sejarah (Rekam Jejak), punya masalah (Manajemen Konflik), ingin punya keturunan/generasi penerus (Pengkaderan), dan seterusnya. Bedanya, dalam dirimu semua ini terkadang berjalan apa adanya dan tanpa disadari. Apalagi dibukukan dalam misalnya: Diary. Nah, dalam organisasi, semuanya diatur secara jelas dan didokumentasikan dengan rapih. Kalau kamu paham bagaimana berorganisasi sebenarnya itu juga bermanfaat untuk memenej dirimu sendiri.
● Organisasi adalah kampus kedua (the second campus): jangan salah! Organisasi itu seprti kampusmua juga. Kamu belajar banyak di sini. Pelajaran memimpin, pelajaran mengatur emosi, pelajaran mengatasi masalah, pelajaran bertanggungjawab, pelajaran membuat perencanaan, pelajaran mengorganisir kegiatan, pelajran mengadak event-event tertentu, pelajaran bagaimana bekerja dengan sistem, dan masih banyak lagi. Skripsinya apa? Skripsi organisasi adalah kemampuan kamu membuat proposal.
D. DEFINISI ORGANISASI
● Menurut Stoner: Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan dimana di dalamnya ada beberapa orang yang berada dalam pengarahan manajer tertentu untuk mengejar tujuan bersama.
● Menurut James D. Mooney: Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
● Menurut Chester I. Bernard: Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
● Menurut Drs. EK Imam Munawir: Organisasi adalah merupakankerja sama di antara beberapa orang untuk mencapai suatu tujuandengan mengadakan pembagian dan peraturan kerja.
E. ORGANISASI FORMAL DAN ORGANISASI INFORMAL
● Organisasi Formal: Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
● Organisasi Informal: Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
F. UNSUR-UNSUR ORGANISASI
Visi :adalah cita-cita umum yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi.
Misi: Target-target khusus (target yang lebih spesifik) dari sebuah oragnisasi.
GBHO: adalah panduan umum bagaimana organisasi ini haru bergerak.
GBPK: adalah panudan umum bagaimana program kerja itu diarahkan.
Anggaran Dasar (AD) adalah: aturan menyangkut identitas organisasi.
Anggaran rumah tangga (ART) adalah: aturan yang menyangkut identitas organisasi yang sifatnya lebih spesifik.
● Struktur organisasi: Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
● Bagan Organisasi: Bagan organisasi adalah suatu gambar struktur organisasi yang formal, dimana dalam gambar tersebut ada garis-garis (instruksi dan koordinasi) yang menunjukkan kewenangan dan hubungan komunikasi formal, yang tersusun secara hierarkis.
Model Kebijakan:
Sentralisasi dan desentralisasi: Sentralisasi dan desentralisasi ini berkaitan dengan letak pengambilan keputusan. Dalam struktur organisasi yang disentralisasikan, pengambilan keputusan dilakukan oleh para pimpinan puncak saja. Dalam dsentralisasi, kekuasaan pengambilan keputusan didelegasikan kepada individu-individu pada tingkat-tingkat manajemen menengah dan menengah bawah.
G. REKAM JEJAK ORGANISASI
Bedanya dengan individu, jejak suatu organisasi senantiasa dapat diketahui melalui:
● Apa itu LPJ : Adalah pertanggungjawaba setelah menyelsaikan satu event atau satu periode kepengurusan.
● Apa itu kaliedeskop : adalah catatan kronologi perjalanan-perjalanan dan kegiatan, dan event-event penting dalam organisasi.
● Apa itu dokumentasi : reportase dan catatan baik tertulis maupun foto-foto penting organisasi.
● Surat keluar surat masuk: rekam jejak mengenai hubungan dengan pihak lain.
● Apa itu proposal: rekam jejak mengenai palnning event-event/acara yang diadakan dalam organisasi
H. MANAJEMEN ORGANISASI
Management adalah suatu proses dalam menjalankan organisasi yangterdiri dari : POAC : perencanaan (planning), pengorganisasian(organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling) dengan memanfaatkan ilmu dan seni dalam usaha mencapai tujuan yangtelah ditetapkan sebelumnya. 
● Planning adalah proses pemikiran danpengaturan yang matang untuk terealisasinya suatu kegiatan. 
Organizing adalah pengaturan segala perangkat dan sumber daya sedemikian rupa sehingga merupakan satu kesatuan organisasi yang harmonis dan dikelola untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 
Actuating bermakna tindakan pengurus dan anggota dalam rangkaiankegiatan untuk menjalankan suatu kegiatan. 
● Controlling adalahtindakan pengawasan, pengarahan, dan pengaturan mengatur pelaksanaan kegiatan.
I. ANALISIS SWOT
Dalam Pengelolaan dan pengembangan suatu aktifitas memerlukan suatu perencanaan strategis, yaitu suatu pola atau struktur sasaran yang saling mendukung dan melengkapi menuju ke arah tujuan yang menyeluruh. Sebagai persiapan perencanaan, agar dapat memilih dan menetapkan strategi dan sasaran sehingga tersusun program-program dan proyek-proyek yang efektif dan efisien maka diperlukan suatu analisis yang tajam dari para pegiat organisasi. 
Salah satu analisis yang cukup populer di kalangan pelaku organisasi adalah Analisis SWOT:Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities(kesempatan), Threats (Ancaman). 
● Analisis SWOT digunakanuntuk mendiagnosa suatu organisasi sehingga depat diketahui: (a) kekuatannya (sehingga dapat dioptimalkan ); (b) kelemahanya (sehingga dapat segera dibenahi); (c) peluang-peluangnya (untuk dimanfaatkan); dan (d) ancaman-ancamannya (untuk diantisipasi) ●Langkah-langkah Analisis SWOT : (a) identifikasi semua hal yang berkaitan dengan SWOT; (b) tentukan faktor penghambat dan faktor pendukung; (c) tentukan alternatif-alternatif kegiatan; (d) rumuskan tujuan dari masing-masing kegiatan; dan (d) ambil keputusan yang paling prioritas.

Oleh Muiz (2008)

0 comments:

Posting Komentar

Pengikut

Teman