Rahasia Ilmiah Tidur : “Temukan Gaya Tidur Barumu yang (hanya sedikit waktu dan) Berkualitas !”
Senin, 24 Februari 2014
1
comments
Apakah Anda orang dengan
aktivitas bejibun sehingga waktu tidur Anda sering tergadaikan untuk
menyelesaikan aktivitas tersebut ? Ataukah Anda termasuk orang yang sulit dalam
tidur sehingga keesokan harinya mereasa lemas, ngantuk dan kehilangan
konsentrasi ? Atau malah Anda termasuk orang yang gampang sekali tidur,
dimanapun kapanpun ada kesempatan, Anda pasti langsung tidur ? Atau Anda
mengalami berbagai permasalahan tidur lainnya ? Anda ingin sedikit tidur dengan
tetap sehat dan bugar ? Maka tulisan ini saya buat spesial dan saya dedikasikan
hanya untuk Anda..:)
Tulisan ini berawal ketika saya
merasa tidak nyaman dengan pola tidur saya. Waktu itu –semester tiga- saya
mengalami perubahan aktifitas yang berdampak pada pola tidur yang sangat tidak
teratur, tidur yang terlalu larut, hanya sedikit dan disembarang waktu. Di
siang harinya, dampak itu terasa di sekujur badan. Yang pasti mengantuk,
mual-mual, kehilangan konsentrasi dan serasa kurang energi. Bahkan kadang saat
kuliah….tertidur.. Heee.. You know me so
well-lah…:-) Dan orang bijak menyikapi setiap fenomena itu berdasar ilmu :)
, oleh karenanya saya mencoba untuk mencari ilmu tentang “tidur” ini.
Pernah saya bertanya kepada
beberapa Dokter, ada Dokter yang mengatakan bahwa resiko kekurangan tidur
adalah cepat mati..Upppp’s..Seram sekali…O.o Dia katakan setiap kali kita tidur
terjadi siklus regenerasi sel ataupun hormon, dan ketika porsi tidur seseorang
kurang, maka regenerasi sel tidak akan berjalan sempurna, dan ini akan
mengakibatkan kurangnya umur seseorang yang akan terus terakumulasi. Lain
narasumber, dari Dokter yang berbeda mengatakan bahwa ada tiga penyusun
komponen penyangga kestabilan tubuh, yang pertama adalah tidur, kedua adalah
gizi dan yang ketiga adalah olah raga. Jika ada salah satu yang kurang, untuk
menjaga kestabilan tubuh maka komponen yang lain harus dilebihkan.
Tidak selesai disitu rasa
penasaran saya, saya mulai menggandrungi dalam pengoleksian e-book seputar
tidur. Akhirnya saya menemukan ebook berjudul “How to Sleep Less and Have More Energy than You Ever Had Before”.
Saya pahami perlahan dan urainnya pun sangat sistematis lagi logis. Buku yang
menurut saya cukup menjawab segala pertanyaan tentang tidur. Apakah sebenarnya
tidur itu ? Mengapa kebanyakan orang tidur malam hari ? Berapa lama tidur ideal
? Apakah efek jika tidur tidak ideal dan bagaimana cara membuatnya ideal ?
Mengapa tidur selepas subuh dan ashar tidak dianjurkan ? Dan masih banyak
lainnya.
Tahukah kamu jika dalam
kesehariannya, manusia mengalami perubahan suhu tubuh –yang secara umum-
seperti kurva di atas. Saat kurva naik, tubuh terasa lebih enerjik dan
frekuensi gelombang otak seseorang lebih tinggi. Pada waktu ini memungkinkan
seseorang untuk beraktifitas dengan optimal. Pada kurva di atas tampak bahwa
suhu tubuh naik yakni pada sore hari –setelah Ashar sampai malam hari- dan dari
pagi hari sampai siang hari (waktu dzuhur). Jika seseorang tidur pada waktu ini
maka orang itu sama saja dengan menentang arus, menentang sifat alami tubuh,
sehingga yang terjadi seseorang terasa pusing setelah bangun dan terasa
kehilangan konsentrasi atapun serasa mengambang, dll saat tidur di waktu pagi
atau selepas Ashar. Ini mengapa tidur
diwaktu pagi hari dan setelah sore hari –setelah Ashar- tidak dianjurkan.
Tahukah kamu ? Dan ternyata Islam mengajarkan demikian melalui sunnah
Rasul-Nya, untuk tidak tidur selepas subuh dan ashar.. Subhanallah.. :-)
Sedangkan saat kurva tubuh turun,
seseorang terasa lebih malas, lesu, dan
lelah sehingga seseorang cenderung mengantuk. Pada waktu ini frekuensi
gelombang otak menjadi rendah. Penurunan suhu tubuh berdampak melebarnya
pembuluh darah yang menjangkau organ-organ tubuh serta mendorong terjadi
rileksasi dan respirasi pada tubuh seseorang. Sehingga saat kurva suhu tubuh
turun adalah waktu yang tepat untuk tidur seseorang. Pada kurva di atas, suhu tubuh turun pada
malam hari sekitar pukul 9.00 p.m hingga pagi hari dan setelah waktu Dzuhur
sampai Ahsar.
Nah, penjelasan di atas adalah
pemanasan sebelum penjelasan inti. Maka sudah panas kah hati Kamu..? Haaaa..:o
Maksudnya pikiran kamu untuk penjelasan berikutnya.. Cekidot..!!
Pertanyaan sekarang yang muncul
adalah bagaimana seseorang dapat tidur dengan optimal ? Apakah harus dengan
waktu yang lama atau bagaiamana ? Kuncinya adalah pada kualitas tidur, bukan
pada kuantitas (lama tidaknya) tidur seseorang. Jika kualitas tidur seseorang
bagus, meskipun sedikit tidurnya itupun tidak masalah dan cukup.
Sebelum saya menguraikan lebih
jauh, tahukah kamu jika setiap tidur kita memiliki siklus tersendiri ? Dan
siklus ini akan membantu kamu dalam memahami penjelasan berikutnya. Berikut
kelima siklus tidur kita :
Stage 1 : Selama stage ini frekuensi gelombang otak kita mulai
turun, yang disebut dengan alpha brain waves.
Stage 2 : Disebut juga dengan Sleep Spindles and K-Complexes.
Selama stage ini seseorang masih dengan mudah dibangunkan, dan kebanyakan orang
ketika dibangunkan akan mengatakan “Ooo.. endak..endak, saya tidak tertidur
kok” dan ungkapan lain yang sejenis dengan itu.
Stage 3 dan 4 : Disebut juga dengan Deep Sleep. Pada stage ini
frekuensi otak mencapai puncak terendah antara delta dan theta, dan disinilah
tubuh seseorang benar-benar istirahat secara total dan optimal. Tekanan darah
dan detak jantung mencapai titik terendah, terjadi respirasi, perbaikan sel-sel
tubuh dan terjadi penetralan racun-racun yang berada dalam tubuh
Stage 5 : Stage ini disebut juga dengan REM (Rapid Eye Movement).
Dalam penelitian sampai saat ini menyatakan bahwa mata bergerak ke segala arah
pada stage ini, frekuensi gelombang otak justru naik, identik dengan seseorang
ketika terbangun seperti biasa.
Dari penjelasan di atas, jelas
sudah bahwa yang kita inginkan dari setiap tidur kita adalah saat Deep Sleep.
Bisa dibilang yang dimaksud dengan tidur seseorang berkualitas adalah Deep
Sleep ini. Terus bagaimana agar mendapatkan Deep Sleep ? Deep Sleep
terjadi ketika kurva suhu tubuh menurun. Semakin tajam penurunan kurva suhu
tubuh, maka peluang terjadinya Deep Sleep dalam tidur lebih besar dan semakin
bagus.
Dari penjelasan awal hingga
sekarang, dapat ditarik kesimpulan bahwa kualitas tidur seseorang berpatokan
dasar dari kurva suhu tubuh dalam kesehariannya. Lalu bagaima cara memodifikasi
kurva tersebut agar mendapatkan kualitas tidur yang maksimal ? Jawabannya
adalah dengan mengatur faktor-faktor yang mempengaruhi kurva tersebut. Berikut
adalah faktor-faktornya serta bagaimana sikap kita terhadap faktor tersebut
agar kualitas tidur kita maksimal :
Cahaya Matahari dan Hormon Melatonin
Pernahkah kamu berpikir mengapa
kebanyakan orang tidur diwaktu malam ? Apakah gara-gara dahulu ada orang yang
bilang “Oke semuanya, mulai sekarang ayo kita tidur diwaktu malam saja”.
Seperti itu ?
Dalam tubuh manusia ada hormon
yang dinamakan dengan hormon melatonin, yang akan berkurang jumlahnya saat
terkena cahaya matahari. Hormon ini memiliki tugas pada setiap tidurmu,
mengembalikan energi fisik ketika kamu tidur. Jika hormon ini meningkat, maka kamu
akan merasa mengantuk berat. Itu mengapa saat kamu berada di tempat yang gelap
kamu cenderung merasa mengantuk, karena saat gelap hormon melatonin meningkat.
Cahaya matahari yang mengenai
mata berperan dominan untuk meningkatkan suhu tubuh. Dan menurut riset yang ada
selama ini, cahaya matahari tidak bisa digantikan dengan cahaya yang lain,
termasuk cahaya lampu. Jika seharian seseorang bekerja seharian di dalam kantor
hanya mendapatkan cahaya lampu –tidak mendapatkan cahaya matahari-, malamnya
diperjalanan dan di rumah juga mendapatkan lampu lagi, maka mata kita akan
kebingungan dalam membedakan antara siang dengan malam. Hal ini akan berdampak
kurva suhu tubuh menjadi flat (datar) yang menyebabkan seseorang insomnia/susah
untuk tidur. Lalu bagaima solusinya ? Satu-satunya solusi adalah dengan tetap
memperoleh cahaya matahari mengenai mata kita agar kurva suhu tubuh naik dan
hormon melatonin berkurang. Yakni saat kita kerja, usahakan berada didekat
sumber cahaya, misal disamping jendela, agar cahaya bisa masuk dan mengenai
mata kita. Itulah alasan mengapa kebanyakan orang beraktifitas di siang hari
dan tidur dimalam hari, agar siang harinya bisa mendapatkan cahaya matahari
mengenai mata seseorang yang tidak bisa digantikan dengan cahaya lain –menurut buku
di atas-. Dan tahukah kamu, ada sebuah kitab yang telah ada beratus-ratus tahun
yang lalu dimana tidak ada teknologi yang menjangkau saat itu telah menyebutkan
hal yang sama
“ [9]dan Kami jadikan tidurmu
untuk istirahat. [10]dan Kami jadikan malam sebagai pakaian. [11]dan Kami
jadikan siang untuk mencari penghidupan” (QS.An-Naba’ : 9-11).
Subhanallah… :-) Sehingga mengapa
pola orang tidur di malam hari dan bekerja di siang hari jelas bukanlah
tindakan tanpa alasan…
Kaca Mata Hitam (Sun Glasses)
Hindari memakai kaca mata hitam
atau apa saja yang menyebabkan intensitas cahaya matahari terkurangi untuk
jatuh ke mata kita. Sunglass (bisa dibilang seperti kacamata hitam) dapat
mem-blok intensitas cahaya dari 10% hingga 90%.
Olah Raga
Mengapa harus olah raga ? Olah
raga akan berdampak pada naiknya suhu tubuh kita sehingga kurva suhu tubuh
nantinya akan mengalami puncak yang tinggi. Maksimalnya nilai peak to peak
(puncak ke puncak) kurva suhu tubuh ini akan memberikan kemudahan untuk
mencapai Deep Sleep, sehingga setelah bangun dari tidurnya, tubuh terasa segar
dan full energi.
Jangan melakukan olah raga 3 jam
kurang dari waktu tidur. Karena itu akan meningkatkan suhu tubuh sehingga bisa
jadi waktu kita ingin beranjak tidur, kurva suhu tubuh masih terus naik yang
berakibat pada sulitnya pencapaian Deep Sleep dalam tidur. Waktu yang bagus
untuk olah raga adalah saat pagi dan sore hari.
Nap (Tidur Siang)
Ketiga adalah tentang tidur
siang. Gimana pendapat kamu tentang tidur siang ? Apakah baik atau justru tidak
? Tidur siang yang baik dan benar akan mencegah penyakit jantung coroner hingga
30%, jika tidak.. maka tidur siang justru merusak pola tidur seseorang. Perlu
diketahui, untuk mencapai kondisi tidur Deep Sleep, seseorang memerlukan waktu
sekitar 45 menit sejak seseorang tidur.
Ketika di siang hari seseorang
tidur melebihi batas masuknya Deep Sleep (sekitar 45 menit awal), maka efeknya
adalah dimalam harinya seseorang akan mengalami kesulitan tidur, karena siang
harinya telah mendapatkan Deep Sleep. Akibatnya keesokan harinya badannya malah
terasa lemas, mengantuk dan mual. Atau ketika seseorang tidur siang mencapai
Deep Sleep dan saat itu juga –saat deep sleep- dibangunkan atau bangun dengan
sendirinya, maka saat bangun ia terasa pusing dan perlu menunggu waktu beberapa
saat untuk sadar kembali –istilah jawa, nyawane rung genep-.
Oleh karena itu, rekomendasi
tidur siang adalah jangan melampaui batas tepat masuknya Deep Sleep saat tidur.
Jika tidur siang sudah kurang dari 45 menit pun masih terasa pusing setelah
bangun, maka bisa dikurangi lagi, karena bisa jadi tenggang untuk mencapai Deep
Sleep lebih sedikit, dan ini berbeda setiap untuk orang. Menurut penelitian
yang ada –dalam buku yang disebutkan diawal- 10 menit pun cukup untuk
mengembalikan kondisi fisik seseorang dan akan bangun dalam keadaan segar
kembali. Sehingga 10 menit cukup untuk tidur siang seseorang.
Bangun di Akhir Siklus Tidur
Ini adalah rahasia bangun dengan
tubuh segar dan full energi. Setiap tidur seseorang ada siklusnya, mulai dari
stage 1 hingga stage 5 seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Ingatkah kamu
jika pada stage 5 (REM), frekuensi gelombang otak justru tinggi dan identik
dengan gelombang otak saat orang dalam kondisi sadar ? Sehingga posisi bangun
yang paling tepat adalah saat masuk stage 5 (REM). Dan waktu terburuk bangun
adalah saat stage ¾ (Deep Sleep). Lalu bagaimana cara agar bangun pada waktu
REM ? Caranya adalah dengan mencoba-coba. Jika saat bangun badan terasa segar,
maka kemungkinan besar itu adalah saat REM. Dan usahakan hari hari kedepan
bangun pada waktu yang sama. Jika tidak, maka coba majukan atau mundurkan waktu
bangun dari tidur barang beberapa menit hingga mendapatkan kondisi tubuh yang
segar dan full energi saat bangun dari tidur.
Siklus Tidur
Pernahkah kamu mengalami
peristiwa bangun tidur dengan sendirinya dengan jam yang sama pada setiap
harinya ? Atau malah sampai sekarang justru seperti itu ? Pernahkah kamu
menyalakan alarm agar kamu bisa bangun tetapi saat alarm menyala kamu tidak
sadar dan tidak bangun ? Itu semua
karena dalam diri kita telah tersentuk semacam sistem yang mengatur tidur kita.
Diawal kita telah sama-sama mengetahi bahwa setiap orang memiliki siklus
tidurnya. Itulah mengapa seseorang dapat bangun dengan sendirinya pada jam yang
sama. Karena seseorang telah memiliki pola tidurnya tersendiri.
Untuk menjaga kestabilan tidur
dan kualitasnya, maka pola tidur seseorang perlu diperhatikan. “Hore, besok
weekend –sabtu minggu- aku bisa tidur seharian untuk melepas lelahku”. Itu
salah satu ekspresi seseorang, mungkin banyak kalangan mahasiswa yang seperti
itu. Tetapi tahukah kamu ? Itu akan merusak pola tidur yang telah terbentuk
sebelumnya. Sehingga dihari seninnya justru seseorang akan merasa lemas dan
mengantuk, karena pada malam harinya orang tersebut mengalami kesulitan dalam
tidurnya. Jadi kesimpulannya, jaga pola tidur yang telah terbentuk, usahakan
tidur dan bangun diwaktu yang sama setiap harinya. Hingga saat ini
masing-masing kita telah memiliki jam biologis, itu yang perlu diperhatikan. Jika
ada perubahan aktifitas sehingga mengubah jam biologis seseorang, diperlukan
waktu beberapa hari agar pola tidur kembali terbentuk.
Air Minum dan Tidur
Pasti kamu tahu anjuran untuk
meminum minimal 8 gelas air sehari. Ya, itu adalah salah satu hal yang mesti
kamu penuhi untuk kesehatan tubuh kamu. Simak uraian kebutuhan air di bawah ini
dalam sehari :
Untuk usus : ½ gelas
Untuk pernafasan : 1+1/3 gelas
Untuk paru-paru : 2 gelas
Untuk kulit : 2 gelas
Untuk ginjal : 5½ gelas
Maka dalam kondisi normal, tubuh
kita membutuhkan sekitar 12 gelas setiap harinya. Pengaruh utama dari
kekurangan cairan dalam tubuh akan terasa pada darah kamu. Darah sulit untuk
membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh. Sehingga tubuh terasa lelah, serasa
kurang energi dan sistem immune akan melemah.
Saat kita tidur, pembuluh darah
kita melebar dan dan darah yang ada dalam tubuh akan bersirkulasi ke otot-otot
untuk melakukan perbaikan sel-sel. Jika kita tidur dengan kondisi dehidrasi,
maka saat tidur otot-otot kita tidak mendapatkan oksigen secara optimal
begitupun dengan regenerasi sel-sel tubuh. Analoginya adalah misal kita tidur 6
jam dalam keadaan haus sama saja kita lari maraton 6 jam tanpa minum air.
Makanan Sehari-hari
Saat kita tidur, semua kegiatan
dalam tubuh menurun, baik itu frekuensi gelombang otak, bloot rate, detak
jantung termasuk kinerja sistem pencernaan. Makan sebelum tidur membuat
sistem pencernaan kita bekerja dan
membutuhkan banyak energi. Tahukah kamu jika saat tidur kita membutuhkan banyak
energi untuk sistem peredaran darah (memompa darah) ke otot-otot ? Jika kita
makan sebelum tidur maka energi akan tersedot untuk sistem pencernaan, sehingga
pemompaan darah kurang maksimal, dan ini akan mengurangi kualitas tidur kita.
Ada orang yang ingin begadang
sampai malam, ingin tubuh tidak lemas dan bersemangat menggunakan zat-zat
seperti caffein, alcohol dan nikotin rokok. Prinsipnya zat-zat di atas adalah
akan mempercepat rate dalam tubuh, seperti detak jantung, gelombang otak, dst
sehingga dalam beberapa waktu (sebentar saja), tubuh akan terasa segar. Dan
kita tentu tahu bahwa zat-zat di atas dapat mengganggu kesehatan, maka lebih
baik kita menghindarinya. Mengkonsumsi calsium dan magnesium sangat baik untuk
meningkatkan kualitas tidur, karena otak kita membutuhkan zat tersebut terutama
saat tidur dan dapat memperbaiki Deep Sleep pada tidur kita.
Posisi Tidur
Bagaimanakah posisi tidur kamu
sekarang ? Sudah nyamankah dengan posisi tidur yang sekarang ? Salah posisi tidur akan membuat tidur yang
tidak berkualitas. Prinsipnya adalah jangan memberikan tekanan atau rangsangan
pada tubuh saat kita tidur. Misalnya adalah saat kita tidur tengkurap, ini
adalah posisi yang buruk. Karena itu akan memberikan tekanan pada organ-organ
kita, seperti perut, liver, pencernaan, dll. Minimalkan rangsangan saat tidur,
seperti rangsangan cahaya. Sebaiknya adalah mematikan lampu saat tidur, karena
sadar tidak sadar mata kita akan merespon setiap cahaya yang masuk. Begitu pula
rangsangan suara, dsb.
Strees Menjelang Tidur
Masalah yang terjadi disepanjang
hari jangan sampai mengganggu segalanya, termasuk tidur kamu. Kenapa demikian ?
Saat stress, hormon adrenaline kita meningkat. Sehingga tekanan darah dan
kerja-kerja organ seperti detak jantung, frekuensi gelombang otak dan kandungan
gula darah akan naik. Padahal saat tidur kita membutuhkan agar organ-organ
tubuh istirahat, bekerja dalam kondisi paling ringan. Sehingga, rilekslah,
tenangkan diri kamu dan berdoalah sebelum beranjak tidur.
Okey semuanya… Selamat
mendapatkan gaya tidur yang baru, gaya tidur yang berkualitas, tidur dengan
penuh keyakinan diri dan kemantapan hati…:-) Sehingga keseokan harinya kamu
bisa melakukan aktifitas dengan maksimal. Bagi kamu yang mengaku aktivis, atau
kamu yang mengaku akademis.. pengusaha… atau yang biasa-biasa saja….Heee..
Semoga ini bermanfaat..
Karena disetiap setiap tindakan
kita harus tahu alasannya, mari kita sikapi setiap fenomena yang kita jumpai itu
dengan ilmu. Mari saling berbagi.. mari saling mengispirasi ! Cukup sekian dulu
tulisan saya edisi keilmuan tidur kali ini.. Oiya, sebelumnya… Pernahkah kamu
merasa kesulitan saat tidur ? Butuh berjam-jam untuk menghantarkan ke tidur
kamu ? Dan bagaimana trik lanjutan agar tidur kita berkurang secara jumlah,
sehingga waktunya bisa kita gunakan untuk kegiatan produktif yang lain ?
Nantikan tulisan edisi lanjutan tentangnya, tentunya dalam edisi keilmuan
tidur..:-)
Yogyakarta,
9 September 2011
By
: Ardian Umam